PPC Iklan Blogger Indonesia

Allah Tidak Butuh kita


“Ya Akhi, Ya Ukhti, I’lam

Ushiikum Wa Nafsiy Bittaqwallah Wa Tho’atihi

La’alakum Turhamun”

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Akhi, Ukhti

Dakwah bukan milik saya, dakwah bukan milik kita, dakwah bukan milik asy-syahid Hasan Al Bana, dakwah bukan milik asy-syahid Sayyid Quthb, dakwah bukan milik asy-syahid ‘imad Aql, dakwah bukan milik asy-syahidah Banan Thontowi, dakwah bukan milik Zainab Ghozali, dan …..dakwah bukan milik siapa-siapa.

Ingat…..dakwah hanyalah milik ALLAH, penguasa tunggal alam semesta, DIAlah pemilik dakwah yang suci ini. DIAlah yang akan menjaganya. DIA lah yang akan melindunginya. DIA sama sekali tidak membutuhkan kita untuk melindungi dan mengemban dakwah-NYA, karena DIA mampu berbuat apa saja.

Akhi, Ukhti.....

Hati-hatilah kita bekerja untuk dakwah. Singkirkanlah semua penyakit-penyakitnya dan suka pamer, yang senantiasa melingkupi kita. Jauhkan dan enyahkanlah sifat itu dari dalam hati kita, jangan biarkan ia menggerogoti pahala amal-amal kita.

Akhi, Ukhti.....

Jangan sekali-kali kita punya ghoyah yang lain selain karena ALLAH. Sebab itu akan membinasakan kita, bahkan akan menjerumuskan kita dalam kesia-siaan. Mungkin kita sudah merasa melakukan ishlah, bahkan kita sudah merasa banyak melakukan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. Tapi, hati-hatilah, ingatlah pesan ini. ”Katakanlah : Apakah akan kami beritahukan kepada kamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya, yaitu orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka telah berbuat sebaik-baiknya” (Al-Kahfi : 103-104). Lalu, janganlah kita merasa takabur dengan amal-amal kita.

Demi ALLAH.

Dakwah sama sekali tidak membutuhkan kita, ALLAH tidak membutuhkan kita, dakwah tidak berharap-harap dan mengemis-mengemis waktu dan tenaga kita.

Tapi Demi ALLAH,

Kitalah yang menjadi pengemis dihadapan ALLAH. Karena hanya dengan dakwah Insya ALLAH, ALLAH akan mengangkat derajat kita, akan memuliakan kita dan Insya Allah, DIA akan meridhoi kita. Sekali lagi ingat pesan ini, ” Seandainya seluruh penduduk dunia ini kafir, dan apa yang ada dilangit dan bumi. Maka ingatlah sesungguhnya Allah maha kaya lagi maha terpuji”. Oleh karena itu, siapapun kita, hati-hatilah, ALLAH TIDAK MEMBTUHKAN KITA.

Akhi, Ukhti......

Bersungguh-sungguhlah dalam berdakwah, bersiap-siaplah untuk memasuki kancah dakwah dengan segenap jiwa dan raga kita. Insya ALLAH toh buat kebaikan kita. Karena sesungguhnya ALLAH betul-betul ingin menyeleksi, siapakah yang pantas mengemban tugas yang maha berat ini.

” Diantara orang-orang mu’min itu, ada rijal-rijal yang menempati apa yang telah mereka janjikan lepada ALLAH; maka diantara mereka ada yang gugur. Dan diantara mereka ada juga yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah janjinya”(QS.33:23)

”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.”(QS.3:142)

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Kapankah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS.2:214)

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS.2:155)

Akhi, Ukhti.....

Simak betul ayat-ayat tersebut. Renungkanlah, sejauh mana kualitas kita, seberat apa ujian kita, karena ujian yang akan ALLAH berikan berbanding lurus dengan keimanan yang kita miliki. Semakin tinggi iman dan taqwa kita, semakin bersungguh-sungguh kita dan semakin kuat niat kita terhadap dakwah, berarti semakin beratlah ujian yang akan kita terima. Ini sunatuLLAH

Akhi, Ukhti....

Ingat, bagaimana dulu ALLAH menyeleksi dengan ketat para sahabat nabi SAW seumpama Bilal, Amr, Khubaib dll. Betapa mereka tetap ’iltizam sampai akhir hayat mereka. Betapa mereka sudah mendapat apa yang dijanjikan ALLAH kepada mereka. Dan betapa mereka gugur dalam keadaan sudah merampungkan tugas-tugas yang diamanatkan kepada mereka. Betapa.....dan betapa....ah, alangkah mulianya mereka di sisi ALLAH . Tidakkah kita iri kepada mereka?

Akhi, Ukhti.......

Sungguh, saya tidak menulis risalah ini kecuali untuk renungan kita, bahan intropeksi kita, mutaba’ah dan cermin bagi kita sebelum dan pasang niat kita dan kita putuskan bahwa kita betul-betul siap untuk ”mencemplungkan” diri kita secara TOTAL kedalam pergaulan dakwah. Karena amal yang dilakukan dengan setengah hati dan niat yang kurang lurus dan kurang bersih hanya akan membuahkan kesia-siaan....Na’udzbillah min dzalik....

Akhi, Ukhti......

Seandainya si fulan, aktifis rohis/ldk, meninggalkan rohis/ldk ini dan meninggalkan dakwah ini maka demi ALLAH, sekali lagi, demi ALLAH, hal ini tidak akan membawa pengaruh apa-apa terhadap dakwah ini. Sekali lagi, tidak akan membawa pengaruh terhadap dakwah ini , apalagi terhadap lembaga dakwahnya, karena dakwah memang tidak membutuhkan dia dan malah sebaliknya.

Akhi, Ukhti......

Seandainya aktifis dakwah merasa bosan, jenuh, putus asa, bahkan merasa sudah muak dengan dakwah dan akhirnya meraka mamutuskan untuk meninggalkan dakwah, maka sekali-kali keputusan meraka adalah keputusan yang sangat bodoh. Sekali lagi saya katakan keputusan mereka adalah keputusan yang sangat bodoh, karena keputusan mereka itu tidak akan membawa dampak apa-apa terhadap perkembangan dakwah ini. Dakwah akan tetap ada dan akan tetap ada selamanya. Dan akan tetap ada walupun kata-kata ada itu sudah tidak ada. Ingat keputusan mereka tak akan merugikan dakwah, tetapi merekalah yang akan rugi. Ya, merekalah yang akan rugi. Karena mereka meniggalkan kewajiban mereka, kewajiban yang ditunaikan secara iklas dan sabar. Bukan untuk ditinggalkan. Ingat kata-kata nabi kita ” Akan senantiasa ada (selalu ada) dikalangan umatku orang-orang yang menghadirkan Al-Haq”. Dan sekali lagi ingat ini, Jika kalian kafir – ALLAH berfirman: ” Dan apa yang ada dilangit dan di bumi ini kafir ; maka ingatlah sesungguhnya ALLAH maha kaya”.

Eksitensi ALLAH, singgahsana ALLAH, kemahaperkasaan ALLAH, tak akan pernah goyah oleh ulah para makhluknya, karena DIA adalah sang pencipta.

Akhi, Ukhti......

Seandainya antum yang mengelola dakwah sudah merasa pesimis, ragu, malas dan enggan mengelolanya. Lalu antum kabur meninggalkannya tanpa alasan yang syara’, maka silahkan antum pergi. Pergi mengejar kerugian, karena dakwah adalah kepunyaan ALLAH. Dan ALLAH lah yang akan menjaga dakwahnya.

Akhi, Ukhti......

ALLAH sangat menyayangi kita, karena DIA telah memberikan kesempatan kepada kita untuk berbakti kepada-NYA melalui dakwah ini. Manfaatkanlah sebaik-baiknya.

Akhi, Ukhti.......

Jangan sekali-kali kita berbangga diri dengan amal-amal kita, jangan kita takabur dengan kepiawaian kita, dan jangan kita pongah dengan keberhasilan dan pengorbanan serta dengan kerja kita karena sesungguhnya kita tidak akan pernah mendapat apa-apa kecuali atas izin-NYA. Semua keberhasilan kita bukan atas kehendak kita, tetapi kehendak-NYA. Jangan kita merasa bahwa kitalah yang paling banyak berbuat, yang paling banyak membantu, yang paling banyak ..........dan yang paling banyak.........

Akhi, Ukhti.........

Hati-hatilah terhadap itu semua, karena ia akan hanya membuahkan riya’. Hati-hatilah, karena si musuh ALLAH itu, syaithan laknatullah, mengalir di dalam darah kita. Dia akan menjerumuskan kita, dia akan mencelakakan kita, dia akan menghancurkan barisan kita dan dia akan memutuskan ukhuwah diantara kita, kalau kita tidak mewaspadainya.

Akhi, Ukhti..........

Saya menulis risalah ini bukan untuk menyepelekan semua pengorbanan Antum. Sama sekali tidak. Dan janganlah pernah bersuudzon terhadap saya. Tapi saya menulis risalah ini semua semata-mata hanya ingin mengajak, Watawa shoubil haqqi, wata shoubish shobri, watawa shoubil marhamah .....Ushtkum wa nafsiy bitaqwallah, wa tho’atihi, la alakum turhamuun.

Tapi......Akhi, Ukhti.

Bagaimanapun kita harus tetap memberikan kontribusi kita buat dakwah ini, buat ad-Dien ini, buat al-islam walupun Cuma sekedar alif...ba...ta....., setiap sore agar kita bisa menjawab pertanyaan ALLAH kepada kita kelak di Yaumul Asyhaad. Mudah-mudahan ALLAH mengampuni dan meridhoi kita semua. Amin.

”Ya ALLAH, teguhkanlah jantung kami dalam da’wah kepad-MU, kuatkanlah iman kami,

singkirkan dari kami penyakit hati yang dapat menghancurkan amal kami.

Jauhkanlah kami dari penyakit riya’, ujub, takabur, nifaq,dsb......

Yang dapat membinasakan kami. Dan bimbinglah kami dalam biah tarbiyah-MU, Ya ALLAH.

Amin..........

0 comments: