PPC Iklan Blogger Indonesia

hati yang sehat

Saudaraku, ajaklah segera hati ini meninggalkan dunia ini dan
berpindah ke akhirat, tempatkan hati ini diakhirat sehingga
seakan kita adalah penduduk negeri akhir itu. Anggaplah
kehadiran kita di dunia fana ini hanya sebagai orang asing,
yang singgah sesaat sebelum kembali meneruskan perjalanan ke
alam akhirat. Rasulullah manusia agung pun pernah mengingatkan
kita bahwa; ?Jadikanlah dirimu di dunia ini seakan-akan kamu
orang asing atau orang yang sedang menyeberangi suatu
jalan.?(HR. Bukhari)

Sadarilah saudaraku, semakin manusia mengejar dan menyibukkan
diri dengan urusan dunia, itu pertanda semakin parah penyakit
yang bersarang di hatinya. Ia memandang dunia seolah tempat
hidup yang kekal dan abadi. Sungguh tidak demikian saudaraku,
kita hanya singgah sesaat disini.

Saudaraku, jangan biarkan kita lupa atau melepaskan diri dari
dzikrullah dan tilawah Al Qur?an atau bentuk ibadah lainnya.
Sedetik saja kita meninggalkannya, tentu kita akan merasakan
sakit yang teramat sangat melebihi rasa sakit saat kehilangan
sebagian harta dan benda kesayangan kita.

Banyak orang-orang yang teramat rindunya dengan orang yang
disayanginya, namun sudahkah kita merindukan kebersamaan kita
dengan Allah, merindukan untuk mengabdi kepada Allah seperti
rindu kepada orang yang disayang itu. Rindu seperti yang
pernah digambarkan Yahya bin Mu?adz: ?Barangsiapa merasa
senang dan damai berkhidmat kepada Allah, maka segala sesuatu
pun akan senang berkhidmat kepadanya, dan barangsiapa tentram
pandangannya (mata batinnya) karena Allah, maka tentram pula
yang lainnya ketika melihat orang seperti ini.?

Yang seperti ini saudaraku, tentu karena ia menjadikan Allah
sebagai satu-satunya tujuan dalam hidupnya.

Saudaraku, ukurlah kesehatan hati kita saat menghadapkan diri
ini kepada Allah dalam sholat. Pernahkah merasakan kenikmatan
dan kesejukan jiwa yang begitu suci dalam setiap sholat kita
sehingga menghilangkan segala gundah akan kenikmatan dunia
yang serba semu. Jika jawabannya adalah Ya, maka
berbahagialah.

Selain itu saudaraku, sudah seharusnya kita sadar bahwa waktu
berlalu begitu singkat dan cepat, mereka tidak akan pernah
kembali jika sudah terlewati. Maka, hargailah setiap waktu
yang kita miliki dan tidak menyia-nyiakannya sehingga kita
tidak tergolong orang-orang yang merugi.

Janganlah terputus dan malas akan mengingat Allah, utamakan
kualitas amalan daripada kuantitasnya, ikhlaslah dalam
beramal, ikutilah petunjuk syariat Rasulullah dalam berbuat
(mutaaba?ah) serta ihsan dalam beribadah. Disamping itu,
renungkan juga segala bentuk karunia yang Allah berikan, kaji
ulang setiap ketidakmampuan kita dalam memenuhi hak-hak Allah.


Saudaraku, jika kita sudah merasakan dan melakukan semua hal
diatas yang menandakan sehatnya hati ini, bolehlah kita
tersenyum. Namun jika tidak, sebaiknya perbanyaklah menangis
karena sungguh hati ini seperti membatu, segeralah benahi hati
ini agar kembali sehat detik ini juga, sebelum detik
berikutnya Izrail menghampiri kita tanpa tersenyum. Wallahu
a?lam bishshowaab.

0 comments: