PPC Iklan Blogger Indonesia

Maksimalkan Ibadah 10 Hari Terakhir Ramadhan

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barang siapa yang mendirikan Lailatul Qadar dengan iman dan ketakwaan, maka Allah akan menghapuskan semua dosanya yang telah lalu". (HR. Bukhari dan Muslim)

Mendirikan malam Lailatul Qadar bermakna mengisi malam itu dengan berbagai ibadah dan menjauhkannya dari semua perbuatan maksiat, hingga dia benar-benar menjadi malam yang penuh kebaikan dan keberkahan.

Ada beberapa amalan ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan sahabat pada malam-malam akhir Ramadhan untuk mengisi dan mendirikan Lailatul Qadar diantaranya:

Pertama, mandi, berpakaian indah dan memakai harum-haruman. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Asim bahwa Huzaifah pernah mengerjakan qiyam (ibadah malam) Ramadhan bersama Rasulullah dan melihat bahwa Rasulullah SAW mandi pada malam itu. Ibnu Jarir pula berkata bahwa sahabat menyukai mandi pada malam-malam akhir bulan Ramadhan.

Demikian pula beberapa riwayat dari sahabat seperti Anas bin Malik dan ulama pada masa Tabi'in menyatakan bahwa mereka akan mandi, memakai baju indah dan memakai harum-haruman apabila berada pada akhir bulan Ramadhan.

Apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, sahabat dan tabi'in ini adalah satu upaya untuk menyambut dan merayakan dengan gembira kedatangan Lailatul Qadar, sambil berdo'a untuk mendapatkan keampunan dan keberkahan malam itu.

Kedua, melaksanakan shalat sunnah, I'tikaf serta memperbanyak membaca Al-Qur'an. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan satu hadits dari Siti Aisyah ra, berkata: "Adalah Rasulullah apabila telah masuk 10 akhir dari Ramadhan, maka Baginda akan menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya dan mengikat pinggangnya".

Para sahabat dan ulama berbeda pendapat dalam memberikan penafsiran terhadap hadits diatas. Akan tetapi mereka sepakat bahwa Rasulullah melebihkan ibadahnya pada 10 malam yang terakhir di bulan Ramadhan.

Ibadah yang biasa dilakukan pada malam Ramadhan adalah shalat Tarawih dan Witir serta membaca Al-Qur'an. Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Amru bin Ash berkata: "Barang siapa yang shalat pada malam Ramadhan dan membaca 10 ayat dari Al-Qur'an maka dia tidaklah dicatat sebagai orang yang lalai".

Mengerjakan dan melaksanakan shalat serta membaca Al-Qur'an di malam 10 hari akhir Ramadhan sangatlah penting, hingga dalam satu riwayat dikatakan bahwa Rasulullah SAW melakukan shalat pada 10 akhir malam Ramadhan dan membaca Al-Qur'an dengan tertib.
Rasulullah tidak akan melalui (dengan membaca) ayat-ayat rahmat kecuali berharap Allah SWT memberikan rahmat itu dan tidak melalui (dengan membaca) ayat-ayat adzab kecuali mohon perlindungan kepada Allah SWT dari azab itu.

Shalat berjamaah juga sangat diutamakan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan sehingga Imam Malik dan Imam Syafi'i berkata: "Siapa yang shalat isya dan subuh berjamaah pada malam Lailtul Qadar, dia telah mengambil bagiannya dari malam itu. Artinya orang yang mengerjakan shalat isya dan subuh saja dianggap telah mendapat sebagian dari Lailatul Qadar, apalagi mereka mengisinya dengan amalan lain sepanjang malam itu".

Selain shalat dan membaca Al Qur'an, 10 hari terakhir Ramadhan ini, biasanya diisi oleh Rasulullah dengan ber-i'tikaf di masjid dan tidak tidur bersama isteri-isterinya. Hal ini berdasarkan hadits dari Siti Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Berkata: Bahwa Rasulullah beriktikaf pada 10 hari terakhir hingga Rasulullah wafat.

Ketiga, dengan memperbanyak doa. Rasulullah bersabda: "Doa adalah otak segala ibadah. Doa juga kunci dari semua ibadah. Siti Aisyah diperintahkan oleh Rasulullah untuk memperbanyak doa pada 10 hari malam terakhir Ramadhan.

Dalam satu hadits dari Siti Aisyah diriwayatkan Imam At-Tirmizi, Siti Aisyah diajarkan oleh Rasulullah SAW membaca doa pada malam Lailatul Qadar.

Ulama bersepakat bahwa doa yang paling utama pada malam Lailatul Qadar itu adalah doa yang meminta keampunan dan ke-maafan dari Allah SWT sebagaimana doa yang diajarkan Rasulullah kepada Siti Aisyah. Doanya berbunyi: Allahumma innaka afuwun tuhibbul afwa fa fu anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun, maka ampunilah aku ini).

Pada malam itu Allah SWT akan mengabulkan semua permohonan dan doa, terkecuali terhadap empat golongan manusia. Ibnu Abbas berkata: "Semua doa pada malam itu diterima terkecuali doa orang meminum arak, anak yang durhaka kepada ibu bapak, orang yang selalu bertengkar dan mereka yang memutuskan silaturahim".

Demikianlah amalan ibadah, sebaiknya dilakukan pada malam 10 hari terakhir. Semoga kita termasuk orang yang mendapat keberkahan ibadah di malam 10 hari terakhir hingga selepas Ramadhan, seakan-akan anak yang baru lahir dari rahim ibunya, bersih dari segala dosa (fitrah).

0 comments: